
Diceritakan Muhammad AS Hikam dalam Gus Durku, Gus Dur Anda, Gus Dur Kita (2013), ketika itu Pak Wiranto masih menjabat Menko Polkam, ia melapor ke Gus Dur yang pada saat itu masih menjabat menjadi presiden Republik Indonesia, terkait pengibaran bendera OPM, Bintang Kejora.
“Bapak Presiden, kami laporkan di Papua ada pengibaran bendera J̶o̶l̶l̶y̶ R̶o̶g̶e̶r̶, Bintang Kejora,” ujar Wiranto melapor.
Mendengar laporan tersebut, kemudian Gus Dur bertanya, “Apa masih ada bendera Merah Putihnya?”
“Ada hanya satu, tinggi,” kata Pak Wiranto sigap.
Mendengar jawaban itu, Gus Dur kemudian menjawab, “Ya sudah, anggap saja Bintang Kejora itu umbul-umbul,” ujar Gus Dur santai.
“Tapi Bapak Presiden, ini sangat berbahaya,” Pak Wiranto belum terima.
Gus Dur pun menjawab, “Pikiran Bapak yang harus berubah, apa susahnya menganggap Bintang Kejora sebagai umbul-umbul! Sepak bola saja banyak benderanya!” ucap Gus Dur.
Gus Dur (2007) yang sudah tidak lagi jadi Presiden, kembali menyebut alasannya memperbolehkan bendera Bintang Kejora berkibar. Gus Dur menganggap bendera Bintang Kejora hanya bendera kultural warga Papua. “Bintang kejora bendera kultural. Kalau kita anggap sebagai bendera politik, salah kita sendiri,” kata Gus Dur kepada wartawan.
Selamat pagi, Admiral. 🫡🇮🇩🏴☠
| Luas Area | 1.927 m2 |
| Luas Bangunan | 1.927 m2 |
| Status Lokasi | Sewa Pakai |
| Tahun Berdiri | Mei 2025 |